Selasa, 06 Mei 2014

Pengertian Gempa Bumi

  • Gempa Bumi
 Gempa bumi adalah pergerakan (bergesernya) lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi.
      1. Tektonisme                                                                                                      Keragaman muka bumi dipengaruhi oleh adanya gerakangerakan di kerak bumi, baik gerakan mendatar maupun gerakan tegak. Gerakangerakan tersebut mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk yang menghasilkan pola baru yang disebut struktur diastropik. Bentuk baru yang termasuk dalam struktur diastropik adalah pelengkungan, pelipatan, patahan, dan retakan. Pelengkungan : lapisan kulit bumi yang semula mendatar jika mendapat tekanan vertikal akan membentuk struktur melengkung. Lengkungan tersebut dapat mengarah ke atas yang disebut kubah (dome) dan dapat mengarah ke bawah yang disebut basin.
      2. Vulkanisme                                                                                                           Vulkanisme merupakan proses keluarnya magma ke permukaan bumi. Keluarnya magma ke permukaan bumi umumnya melalui retakan batuan, patahan, dan pipa kepundan pada gunung api. Jika magma yang berusaha keluar tidak mencapai permukaan bumi, proses ini disebut intrusi magma. Jika magma sampai di permukaan bumi, proses ini disebut ekstrusi magma. Magma yang sudah keluar ke permukaan bumi disebut lava.
        Proses vulkanisme menghasilkan berbagai bentuk muka bumi antara lain:
        (1) kawah, lubang berbentuk mangkuk di puncak gunung api
        (2) kaldera, hasil letusan gunung api yang berbentuk seperti kawah tetapi berukuran jauh lebih besar. Karena besar, pada sebuah kaldera dapat terbentuk danau, emisi gas, mata air panas, dan gunung api corong kecil
        (3) berbagai bentuk gunung api. Intrusi magma menghasilkan bentukan-bentukan berikut.
        (1) Retas (sill), magma yang membeku di antara dua lapisan batuan yang ada di dalam bumi berupa batuan beku.
        (2) Lakolit, bentuk cembung ke atas tetapi datar di bawah akibat magma yang menekan ke atas di antara dua lapisan batuan sedimen.
        (3) Gang atau korok, bentukan tipis dan panjang memotong lapisan litosfer secara vertikal atau miring yang berasal dari magma yang membeku ketika berusaha menerobos batuan sedimen.
        (4) Batholit, magma yang membeku jauh di dalam bumi.
      3. Seisme
        Bila tumpukan energi di daerah penujaman demikian besar, energi tersebut akan mampu menggoyang atau menggetarkan lempeng benua dan lempeng samudera di sekitarnya. Gayangan atau getaran ini disebut gempa bumi. Gejala ini disebut seisme. Getaran yang dihasilkan akibat pergeseran kerak bumi tersebut dapat besar maupun kecil. Besar kecilnya kerusakan di muka bumi disebabkan oleh besar kecilnya gempa tersebut.
      4. Klasifikasi Gempa
        Gempa dapat digolongkan menjadi beberapa kategori. Menurut proses terjadinya, gempa bumi diklasifikasikan menjadi seperti berikut.
        (1) Gempa tektonik: terjadi akibat tumbukan lempeng-lempeng di litosfer kulit bumi oleh tenaga tektonik. Tumbukan ini akan menghasilkan getaran. Getaran ini yang merambat sampai ke permukaan bumi.
        (2) Gempa vulkanik: terjadi akibat aktivitas gunung api. Oleh karena itu, gempa ini hanya dapat dirasakan di sekitar gunung api menjelang letusan, pada saat letusan, dan beberapa saat setelah letusan.
        (3) Gempa runtuhan atau longsoran: terjadi akibat daerah kosong di bawah lahan mengalami runtuh. Getaran yang dihasilkan akibat runtuhnya lahan hanya dirasakan di sekitar daerah yang runtuh.
        Menurut bentuk episentrumnya, ada dua jenis gempa.
        (1) Gempa sentral: episentrumnya berbentuk titik.
        (2) Gempa linear: episentrumnya berbentuk garis. Menurut kedalaman hiposentrumnya, ada tiga jenis gempa.
        (1) Gempa bumi dalam: kedalaman hiposenter lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi.
        (2) Gempa bumi menengah: kedalaman hiposenter berada antara 60-300 km di bawah permukaan bumi.
        (3) Gempa bumi dangkal: kedalaman hiposenter kurang dari 60 km.
        Menurut jaraknya, ada tiga jenis gempa.
        (1) Gempa sangat jauh: jarak episentrum lebih dari 10.000 km.
        (2) Gempa jauh: jarak episentrum sekitar 10.000 km.
        (3) Gempa lokal: jarak episentrum kurang 10.000 km.
        Menurut lokasinya, ada dua jenis gempa.
        (1) Gempa daratan: episentrumnya di daratan.
        (2) Gempa lautan: episentrumnya di dasar laut. Gempa jenis inilah yang menimbulkan tsunami.
      5. Pengukuran Gempa Bumi
        Getaran gempa dari hiposentrum merambat dan menyebar ke segala arah. Getaran itu berupa gelombang primer dan gelombang sekunder. Dari episentrum, juga terjadi rambatan getaran di permukaan bumi dalam bentuk gelombang panjang. Jadi, gelombang gempa dapat dibedakan atas:
        (1) gelombang primer (P): merupakan gelombang longitudinal yang merambat di permukaan bumi dengan kecepatan 4-7 km per detik
        (2) gelombang sekunder (S): berupa gelombang transversal yang merambat di permukaan bumi dengan kecepatan 2-6 km per detik
        (3) gelombang panjang (L): merupakan gelombang permukaan dengan kecepatan lebih lambat. 
      6. Kekuatan Gempa
        Kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa bumi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain kekuatan gempa, letak hiposentrum, struktur tanah, dan struktur bangunan.
        Kekuatan gempa (magnitude) diukur berdasarkan tingkat kerusakan yang dihasilkan. Ada beberapa skala yang digunakan untuk mengukur kekuatan gempa, antara lain Skala Omari, Skala Richter, Skala Cancani, dan Skala Mercalli.
  
Tips Menghadapai Gempa Bumi
1. Jika berada di dalam rumah: Masuklah ke bawah meja untuk melindungi tubuhmu dari jatuhan benda-benda. Jika kamu tidak memiliki meja, lindungi kepalamu dengan bantal. Jika kamu sedang menyalakan kompor, matikan segera untuk mencegah terjadinya kebakaran.
2. Jika berada di luar rumah: Lindungi kepalamu dan hindari benda-benda berbahaya. Di daerah perkantoran atau kawasan industri, bahaya bisa muncul dari jatuhnya kaca-kaca dan papan-papan reklame. Lindungi kepalamu dengan menggunakan tangan, tas atau apa pun yang kamu bawa.
3. Jika kamu berada di mall, bioskop, atau di lantai dasar gedung: Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan. Ikuti semua petunjuk dari pegawai atau satpam.
4. Jika kamu berada di dalam lift: Jangan menggunakan lift saat terjadi gempa bumi atau kebakaran. Jika kamu merasakan getaran gempa bumi saat berada di dalam lift, tekanlah semua tombol. Ketika lift berhenti, keluarlah, lihat keamanannya dan mengungsilah. Jika kamu terjebak dalam lift, hubungi petugas gedung dengan menggunakan interphone jika tersedia.
5. Jika kamu berada di dalam kereta api: Berpeganganlah dengan erat pada tiang sehingga kamu tidak akan terjatuh seandainya kereta dihentikan secara mendadak. Bersikap tenanglah mengikuti penjelasan dari petugas kereta. Salah mengerti terhadap informasi petugas kereta atau stasiun akan mengakibatkan kepanikan.
6. Jika kamu berada di dalam mobil: saat terjadi gempa bumi besar, kamu akan merasa seakan-akan roda mobil tersebut gundul. Sopir akan kehilangan kontrol terhadap mobil dan susah mengendalikannya. Jauhi persimpangan, pinggirkan mobil di kiri jalan dan berhentilah. Ikuti instruksi dari radio mobil. Jika harus mengungsi, keluarlah dari mobil, biarkan mobil tak terkunci.
7. Jika kamu berada di gunung/pantai: Ada kemungkinan longsor terjadi dari atas gunung. Menjauhlah langsung ke tempat aman. Di pesisir pantai, bahayanya datang dari tsunami. Jika kamu merasakan getaran dan tandatanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi.
8. Dengarkan informasi: Saat gempa bumi besar terjadi, masyarakat terpukul kejiwaannya. Untuk mencegah kepanikan, penting sekali setiap orang bersikap tenang dan bertindaklah sesuai dengan informasi yang benar. Kamu dapat memperoleh informasi yang benar dari pihak berwenang, polisi, atau petugas PMK. Jangan bertindak karena informasi orang yang tidak jelas.
 
sumber : http://alampenuhbencana.blogspot.com/p/pengertian-gempa-bumi.html
 

Pengertian Bencana Gempa Bumi

Bencana gempa bumi merupakan tema kita pada artikel kali ini. Pengertian gempa bumi, klasifikasi gempa bumi, tipe gempa bumi, alat pencatat gempa bumi, akibat gempa bumi, dan Tips menghadapi gempa bumi, itulah yang akan saya bagikan kali ini. Mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi sobat semua, langsung aja yaa...

Gempa Bumi (Seisme)
A.PENGERTIAN GEMPA BUMI (SEISME)
Gempa Bumi adalah getaran yang dirasakan di permukaan bumi yang disesbabkan oleh gelombang-gelombang seismik dari sumber gempa di dalam lapisan kulit bumi.

B.KLASIFIKASI GEMPA BUMI (SEISME)

a.Menurut Kedalaman Pusat Gempa (Hiposentrum)

1.Gempa Bumi Dalam
Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada lebih dari 300km di bawah permukaan bumi. Gempa bumi dalam pada umumnya tidak terlalu berbayaha. Tempat yang pernah mengalami adalah di bawah laut jawa, laut sulawesi, dan laut flores.

2.Gempa Bumi Menengah
Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada antara 60 km sampai 300 km di bawah permukaan bumi. Gempa bumi menengah pada umumnya menimbulkan kerusakan ringan dan getarannya lebih terasa. Tempat yang pernah terkena antara lain : Sepanjang pulau Sumatera Bagian Barat, pulau Jawa bagian selatan, sepanjang teluk Tomini, Laut Maluku, dan Kepulauan Nusa Tenggara.

3.Gempa Bumi Dangkal
Gempa Bumi Dangkal adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada kurang dari 60 km dari permukaan bumi. Gempa Bumi ini biasanya menimbulkan kerusakan yang besar. Tempat yang pernah terkena antara lain : Pulau Bali, Pulau Flores, Yokyakarta, dan Jawa Tengah.

Menurut Gelombang / Getaran Gempa

1.Gempa Akibat Gelombang Primer
Gelombang primer (gelombang longitudinal) adalah gelombang / getaran yang merambat di tubuh bumi dengan kecepatan antara 7-14 km/detik. Getaran ini berasal dari hiposentrum

2.Gempa Akibat Gelombang Sekunder
Gelombang Sekunder (gelombang transversal) adalah gelombang atau getaran yang merambat, seperti gelombang primer dengan kecepatan yang sudah berkurang, yakni 4-7 km/detik. Gelombang sekunder tidak dapat merambat melalui lapisan cair.

3.Gempa Akibat Gelombang Panjang
Gelombang Panjang adalah gelombang yang merambat melalui permukaan bumi dengan kecepatan 3-4 km/detik. Gelombang ini berasal dari episentrum (titik permukaan bumi yang berada tepat diatas pusat gempa) dan gelombang inilah yang banyak menimbulkan kerusakan di bumi.

C.TIPE GEMPA BUMI (SEISME)
  • Gempa Bumi Vulkanik (Gunung Api), Gempa Bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi, maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempa bumi. Gempa Bumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api tadi.
  • Gempa Bumi Tumbukan, Gempa Bumi ini diakibatkan oleh tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke bumi, jenis gempa bumi ini jarang terjadi.
  • Gempa Bumi Runtuhan, Gempa Bumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah pertambangan, gempa bumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal.
  • Gempa Bumi Buatan, adalah gempabumi yang disebabkan oleh aktivitas manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukul ke permukaan bumi.
  • Gempa Bumi Tektonik, Gempa Bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan(dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar). Gempa bumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di bumi, getaran gempa bumi yang kuat mampu menjalar ke seluruh bagian bumi. Gempa bumi tektonik disebabkan oleh pelepasan (tenaga) yang terjadi karena pergeseran lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan secara tiba-tiba. Tenaga yang dihasilkan oleh tekanan antara batuan dikenal sebagai kecacatan tektonik. Teori dari Tectonic Plate (lempeng tektonik) menjelaskan bahwa bumi terdiri dari beberapa lapisan batuan, sebagian besar area dari lapisan kerak itu akan hanyut dan mengapung di lapisan seperti salju. Lapisan tersebut bergerak perlaha sehingga berpecah-pecah dan bertabrakan satu sama lainnya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya gempa tektonik.

D.ALAT PENCATAT GEMPA BUMI
Seismograf adalah alat pencatat gempa bumi. Seismograf dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :
a.Seismograf Horizontal
b.Seismograf Vertikal

Seismogram adalah gambaran getaran gempa bumi yang dicatat pada seismograf.Gambaran getaran ini berbentuk garis patah-patah. Apabila getaran semakin kuat, maka garis patah-patah akan semakin melebar dan apabiila semakin lama getaran gempa di suatu tempat, maka semakin panjang pita seismograf yang menggambarkan seismogram.

Seismograf

Pleistosista adalah garis khayal yang membatasu sekitar episentrum yang mengalami kerusakan terhebat akibat dari gempa bumi.

E.AKIBAT DARI GEMPA BUMI (SEISME)
Banyak dampak dari gempa bumi yang telah terjadi, dan akibat yang paling sering terjadi antara lain adalah Bangunan Roboh, Kebakaran, Jatuhnya korban jiwa, Permukaan tanah menjadi merekat dan jalan menjadi putus, tenah longsor akibat guncangan, banjir akibat rusaknya tanggul, gempa di dasar laut yang menyebabkan tsunami.

F.TIPS MENGHADAPI GEMPA
Tips Menhadapi Gempa

1.Bila Berada di dalam rumah :
  • Jangan panik dan jangan berlari keluar, berlindunglah di bawah meja atau tempat tidur.
  • Bila tidak ada, lindungilah kepala dengan bantal atau benda empuk lainnya.
  • Jauhi rak buku, lemari, dan jendela kaca.
  • Hati-hati terhadap langit-langit yang mungkin akan runtuh, benda-benda yang tergantung di dinding, dan sebagainya.
2.Bila berada di luar ruangan :
  • Jauhi bangunan tinggi, dinding, terbing terjal, pusat listrik dan tiang listrik, papan reklame, pohon yang tinggi, dsb.
  • Usahakan dapat mencapai daerah terbuka.
  • Jauhi rak-rak dan jendela kaca.
3.Bila berada di dalam ruangan umum :
  • Jangan panik dan jangan berlari keluar ruangan karena kemungkinan dipenuhi orang.
  • Jauhi benda-benda yang mudah tergelincir.
4.Bila Sedang Mengendarai Kendaraan
  • Segera hentikan di tempat terbuka.
  • Jangan berhenti di atas jembatan atau di bawah jembatan layang/ jembatan penyebrangan.             sumber : http://softilmu.blogspot.com/2013/07/pengertian-bencana-gempa-bumi.html
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar