Selasa, 06 Mei 2014

 Pengertian & Proses Terjadinya Tsunami
Di Indonesia khususnya, kita teramat dekat dengan kata “Tsunami”. Memang, bencana alam yang satu ini pernah menggoreskan luka yang dalam bagi bangsa kita. Beberapa tahun yang lalu, ribuan nyawa melayang tersapu Tsunami di Banda Aceh. Indonesia berduka, dunia berduka. Tsunami sesungguhnya bukan milik Indonesia saja. Semua Negara yang berbatasan dengan laut dan memiliki potensi gempa yang tinggi rawan terkena tsunami. Salah satunya adalah negeri yang digdaya dengan teknologi, Jepang. Sayangnya, meski tsunami sudah demikian akrab, tapi tak sedikit di antara kita yang tak tahu pengertian tsunami yang sesunggunya. Demikian halnya dengan proses terjadinya tsunami itu sendiri. Artikel ini mencoba menjawab kedua persoalan tersebut.


Apa Itu Tsunami?


Kata “Tsunami” sendiri berasal dari bahasa Jepang yang berarti Ombak Besar (Tsu : pelabuhan dan Nami : gelombang). Adapan definisi yang disepakati banyak orang adalah tsunami merupakan bencana alam yang disebabkan oleh naiknya gelombang laut ke daratan dengan kecepatan yang tinggi akibat adanya gempa yang berpusat di bawah lautan. Gempa tersebut bisa saja diakibatkan oleh tanah yang longsor, lempeng yang bergeser, gunung berapi yang mengalami erupsi serta meteor yang jatuh di lautan. Tsunami ini biasanya terjadi apabila besarnya gempa melebihi 7 skala richter. Tsunami ini cukup berbahaya, utamanya bagi mereka yang bermukim di sekitaran pantai. Dengan kekuatan besar, ia akan menyapu apa saja yang dilewatinya.

Proses Terjadinya Tsunami

Jika berbicara mengenai proses terjadinya tsunami, maka kita tentu harus memulai dari penyebabnya, yakni gempa di wilayah lautan. Tsunami selalu diawali suatu pergerakan dahsyat yang lazim kita sebut gempa. Meski diketahui bahwa gempa ini ada beragam jenis, namun 90% tsunami disebabkan oleh pergerakan lempeng di dalam perut bumi yang letaknya kebetulan ada di dalam wilayah lautan. Akan tetapi perlu juga disebutkan, sejarah pernah merekam tsunami yang dahsyat akibat meletusnya Gunung Krakatau.

Gempa yang terjadi di dalam perut bumi akan mengakibatkan munculnya tekanan ke arah vertical sehingga dasar lautan akan naik dan turun dalam rentang waktu yang singkat. Hal ini kemudian akan memicu ketidakseimbangan pada air lautan yang kemudian terdorong menjadi gelombang besar yang bergerak mencapai wilayah daratan.

Dengan tenaga yang besar yang ada pada gelombang air tersebut, wajar saja jika bangunan di daratan bisa tersapu dengan mudahnya. Gelombang tsunami ini merambat dengan kecepatan yang tak terbayangkan. Ia bisa mencapai 500 sampai 1000 kilometer per jam di lautan. Dan saat mencapai bibir pantai, kecepatannya berkurang menjadi 50 sampai 30 kilometer per jam. Meski berkurang pesat, namun kecepatan tersebut sudah bisa menyebabkan kerusakan yang parah bagi manusia.

Jika kita mencermati proses terjadinya tsunami, tentu kita paham bahwa tak ada campur tangan manusia di dalamnya. Dengan demikian, kita tak memiliki kendali untuk mencegah penyebab tersebut. Namun, dengan persiapan dan kewaspadaan yang maksimal, kita bisa meminimalisir dampak bencana tsunami ini sendiri. Contoh yang baik sudah diperlihatkan Jepang. Meski rawan tsunami, namun kesadaran rakyatnya mampu menekan jumlah korban akibat bencana tersebut. 
 
sumber : http://belajarilmugeografi.blogspot.com/2013/10/pengertian-proses-terjadinya-tsunami.html

Pengertian Tsunami, Penyebab Dan Tanda-tandanya

Diposkan pada: Oleh: Pada Kategori: News & Info
Pengertian tsunami merupakan salah satu bencana alam mengerikan yang disebabkan oleh gelombang besar yang mencapai daratan. Bencana alam ini pernah terjadi pada wilayah paling ujung sebelah barat Indonesia Nangroe Aceh Darussalam (Aceh) dan wilayah sekitarnya pada tahun 2004. Tidak terhitung jumlah kerusakan yang terjadi akibat bencana alam tsunami ini, belum lagi korban jiwa yang hilang karena sapuan gelombang ini. Sebagai wilayah kepulauan, Indonesia merupakan wilayah yang berpotensi terhadap penyebab tsunami ini.

Pengertian Tsunami

Pengertian tsunaimi sering disebut sebagai gelombang pasang laut yang mencapai daratan, namun kenyataannya tidak demikian. Meskipun gelombang ini memang mirip seperti ombak biasa yang mencapai pantai namun sebenarnya penyebab terjadinya tsunami ini tidak berkaitan dengan pasang surut air laut.
Tsunami merupakan gelombang air yang sangat besar yang terjadi karena aktivitas bum yaitu pergeseran lempeng bumi, gempa bumi, gunung meletus atau metor yang jatuh ke laut pada sistem tata surya. Sehingga untuk menghindari pemahaman yang salah, para ahli cabang ilmu biologi tentang kelautan yaitu oseanografi, digunakan istilah gelombang laut seismik (seismic sea wave).
Proses Terjadinya Tsunami
  1. Terjadinya gempa pada perut bumi akan mempengaruhi tekanan ka arah vertikal
  2. Kemudian dasar lautan mengalami keadaan yang naik dan turun dalam rentang waktu yang singkat.
  3. Keadaan ini membuat air lautan tidak stabil yang kemudian cenderung mendorongnya menjadi gelombang besar yang bergerak hingga mencapai wilayah daratan.

Tanda-tanda Tsunami

Penyebab terjadinya tsunami merupakan proses alam yang secara alami terjadi dan tidak dapat di cegah. Untuk itu diperlukan diketahui fenomena alam dan tanda-tanda tsunami  yang bisa terjadi kapan saja, seperti berikut :
  • Suara gemuruh – Mulai terdengar suara-suara gemuruh air laut yang terjadi karena pergeseran lapisan tanah. Suara gemuruh dapat ditangkap telinga meskipun dalam radius ratusan kilometer, seperti yang terjadi ketika gempa dan tsunami di wilayah Pangandaran, Jawa Barat.
  • Pusat gempa dan kekuatannya – Ketika terjadi gempa yang berpusat di bawah permukaan laut, dapat menjadi penyebab gempa. Apalagi jika an gempa mencapai lebih dari 6 skala richter.
  • Jarak episentrum – Gelombang tsunami pada pesisir pantai membutuhkan waktu untuk melewati jarak berdasarkan episentrumnya pada pesisir.
  • Pergeseran lapisan tanah – Hal ini dapat dilihat dari Surutnya garis pantai yang dapa terjadi hingga jarak yang cukup jauh.
  • Bau amis dan belerang – Mulai tercium bau-bau amis khas biota laut yang ditambah bau belerang karena garis pantai yang semakin surut.
  • Kerusakan jaringan pipa – Pada daerah pesisir pantai biasanya memiliki jaringan pipa bawah tanah, namun hal tersebut akan mengalami kerusakan akibat gerakan permukaan tanah.
  • Perilaku binatang – Hewan yang hidup disekitar pantai memperlihatkan perilaku aneh, seperti yang ditemui sebelum peristiwa tsunami Aceh, yaitu kawanan burung yang panik beterbangan untuk menjauhi pantai.
Pengertian tsunami yang terjadi pada struktur lapisan bumi ini menimbulkan pergeseran lempeng bumi secara alami, sehingga tidak bisa di cegah oleh tangan manusia. Maka dari itu, dibutuhkan tingkat kewaspadaan yang tinggi untuk menghalau bencana tsunami secara dini untuk mencegah banyaknya korban jiwa.

sumber : http://blogging.co.id/pengertian-tsunami-penyebab-dan-tanda-tandanya
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar