Awan panas
bisa berupa awan panas aliran, awan panas hembusan dan awan panas
jatuhan. Awan panas aliran adalah awan dari material letusan besar yang
panas, mengalir Turun dan akhirnya mengendap di dalam dan disekitar
sungai dari lembah. Awan panas hembusan adalah awan dari material
letusan kecil yang panas, dihembuskan angin dengan kecepatan mencapai 90
km/jam. Awan panas jatuhan adalah awan dari material letusan panas
besar dan kecil yang dilontarkan ke atas oleh kekuatan letusan yang
besar. Material
berukuran besar akan jatuh di sekitar puncak sedangkan yang halus akan
jatuh mencapai puluhan, ratusan bahkan ribuan km dari puncak karena
pengaruh hembusan angin. Awan panas bisa mengakibatkan luka bakar pada
bagian tubuh yang terbuka seperti kepala, lengan, leher atau kaki dan
juga menyebabkan sesak sampai tidak bernafas.
Tips Menghadapi Letusan Gunung Merapi
SEBELUM LETUSAN:
- Cari tahu tentang system pengamanan di komunitas daerah masing-masing serta bagan alur keadaan darurat
- Waspadai mengenai bahaya yang menyertai letusan gunungapi yaitu :
- Lahar dan banjir bandang
- Longsor dan hujan batu (material gunung api)
- Gempa bumi
- Hujan abu dan hujan asam
- Tsunami
- Lakukan rencana evakuasi
- Apabila anda tinggal di daerah rawan bencana gunung api,
harus ingat route mana yang aman untuk dilalui.
- Bentuk komunitas bahaya bencana gunungapi
- Apabila anggota keluarga tidak berkumpul ketika terjadi letusan (misalnya yang
dewasa sedang bekerja dan anak-anak sedang sekolah) usahakan untuk berkumpul
dalam keluarga jangan terpisah.
- Mintalah keluarga yang tinggal berjauhan untuk saling mengontak sebagai ‘hubungan
keluarga’ sebab sehabis terjadi bencana biasanya lebih mudah untuk kontak jarak jauh.
Tiap anggota keluarga usahakan untuk mengetahui nama, alamat dan nomor telepon
anggota keluarga yang lain.
- Buatlah persediaan perlengkapan darurat seperti :
- Batere/ senter dan extra batu batere
- Obat-obatan untuk pertolongan pertama
- Makanan dan air minum untuk keadaan darurat.
- Pembuka kaleng
- Masker debu
- Sepatu
- Pakailah kacamata dan gunakan masker apabila terjadi hujan abu.
- Hubungi pihak-pihak yang berwenang mengenai penanggulangan bencana.
- Walaupun tampaknya lebih aman untuk tinggal di dalam rumah sampai
gunungapi berhenti meletus, tapi apabila anda tinggal di daerah rawan
bahaya gunungapi akan sangat berbahaya. Patuhi instruksi yang berwenang
dan lakukan secepatnya.
SELAMA LETUSAN:
- Ikuti perintah pengungsian yang diperintahkan oleh yang berwenang.
- Hindari melewati searah dengan arah angin dan sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung yang sedang meletus.
- Apabila terjebak di dalam ruangan/ rumah :
- Tutup seluruh jendela, pintu-pintu masuk dan lubang /keran
- Letakkan seluruh mesin ke dalam garasi atau tempat yang tertutup.
- Bawa binatang atau hewan peliharaan lainnya ke dalam ruang yang terlindung
- Apabila berada di ruang terbuka:
- Cari ruang perlindungan .
- Apabila terjadi hujan batu, lindungi kepala dengan posisi melingkar seperti bola.
- Apabila terjebak dekat suatu aliran, hati-hati terhadap adanya aliran lahar.Cari tempat
yang lebih tinggi terutama
- Lindungi diri anda dari hujan
- Kenakan pakaian kemeja lengan panjang dan celana
- Gunakan kacamata untuk melindungi mata anda
- Gunakan masker debu atau gunakan kain/ sapu tangan untuk melindungi pernapasan
anda
- Matikan mesin mobil atau kendaraan lainnya kalau mendengar adanya aliran lahar
- Hindari daerah bahaya yang telah ditetapkan oleh pemerintah/ lembaga yang berwenang/lihat peta daerah bahaya gunung api
- Akibat letusan gunungapi bisa dirasakan berkilo meter jauhnya dari
gunung api yang sedang meletus. Aliran lahar dan banjir bandang,
kebakaran hutan bahkan aliran awan panas yang mematikan dapat mengenai
anda yang bahkan tidak melihat ketika gunung api meletus. Hindari
lembah-lembah sungai dan daerah yang rendah. Mencoba mendekati gunung
api yang sedang meletus merupakan ide yang dapat membawa maut.
- Apabila anda melihat permukaan aliran air sungai naik cepat-cepat
cari daerah yang lebih tinggi. Apabila aliran lahar melewati jembatan
jauhi jembatan tersebut. Aliran lahar memiliki daya kekuatan yang besar ,
membentuk aliran yang mengandung lumpur dan bahan gunung api lainnya
yang dapat bergerak dengan kecepatan 30-60 kilometer perjam. Awan panas
yang mengandung debu gunungapi dapat membakar tumbuhan yang dilaluinya
dengan amat cepat. Dengarkan berita dari radio atau televisi mengenai
situasi terakhir bahaya letusan gunung api.
PASCA LETUSAN:
- Apabila mungkin, hindari daerah-daerah zona hujan abu.
- Apabila berada di luar ruangan:
- Tutup mulut dan hidung anda. Debu gunungapi dapat mengiritasi system pernapasan
anda.
- Gunakan kacamata untuk melindungi mata anda.
- Lindungi kulit anda dari iritasi akibat debu gunungapi.
- Bersihkan atap dari hujan debu gunungapi
- Hujan debu yang menutupi atap sangat berat dan dapat mengakibatkan
runtuhnya atap bangunan. Hati-hati ketika bekerja di atap bangunan
rumah.
- Hindari mengendarai kendaraan di daerah hujan abu yang lebat.
- Mengendarai kendaraan mengakibatkan debu tersedot dan dapat merusak mesin kendaraan tersebut.
- Apabila anda punya penyakit pernapasan, hindari sedapat mungkin kontak dengan debu gunung api.
- Tinggallah di dalam rumah sampai keadaan dinyatakan aman di luar rumah.
- Ingat untuk membantu tetangga yang mungkin membutuhkan pertolongan
seperti orang tua, orang yang cacat fisik, anak-anak yang tidak memiliki
orang tua dan sebagainya.
sumber : http://alampenuhbencana.blogspot.com/p/gunung-meletus.html
Gunung meletus, terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang
didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Dari letusan-letusan
seperti inilah gunung berapi terbentuk. Letusannya yang membawa abu dan
batu menyembur dengan keras sejauh radius 18 km atau lebih, sedang
lavanya bisa membanjiri daerah sejauh radius 90 km. Letusan gunung
berapi bisa menimbulkan korban jiwa dan harta benda yang besar sampai
ribuan kilometer jauhnya dan bahkan bias mempengaruhi putaran iklim di
bumi ini. Hasil letusan gunung berapi berupa:
•
Gas Vulkanik
•
Lava dan Aliran Pasir serta Batu Panas
•
Lahar
•
Abu Letusan
•
Awan Panas (Piroklastik)
Gas vulkanik adalah gas-gas yang dikeluarkan saat terjadi letusan gunung
berapi yang dikeluarkan antara lain carbon monoksida (CO),
Carbondioksida(Co2), Hidrogen Sulfida (H2S), sulfurdioksida(SO2) dan
nitrogen (NO2) yang membahayakan manusia.
Lava adalah cairan magma yang bersuhu tinggi yang mengalir ke permukaan
melalui kawah gunung berapi. Lava encer mampu mengalir jauh dari
sumbernya mengikuti sungai atau lembah yang ada sedangkan lava kental
mengalir tidak jauh dari sumbernya.
Lahar adalah merupakan salah satu bahaya bagi masyarakat yang tingla di
lereng gunung berapi. Lahar adalah banjir Bandang di lereng gunung yang
terdiri dari campuran bahan vulkanik berukuran lempung sampai bongkah.
Dikenal sebagai lahar letusan dan lahar hujan. Lahar letusan terjadi
apabila gunung berapi yang memiliki danau kawah meletus, sehingga air
danau yang panas bercampur dengan material letusan, sedangkan lahar
hujan terjadi karena percampuran material letusan dengan air hujan di
sekitar puncaknya.
Abu letusan gunung berapi adalah material yang sangat halus. Karena
hembusan angin dampaknya bisa dirasakan ratusan kilometer jauhnya.
Dampak abu letusan permasalahan pernafasan, kesulitan penglihatan,
pencemaran sumber air bersih, menyebabkan badai listrik, mengganggu
kerja mesin dan kendaraan bermotor, merusak atap, merusak ladang,
merusak infrastruktur tubuh.
Awan panas bisa berupa awan panas aliran, awan panas hembusan dan awan
panas jatuhan. Awan panas aliran adalah awan dari material letusan besar
yang panas, mengalir Turun dan akhirnya mengendap di dalam dan
disekitar sungai dari lembah. Awan panas hembusan adalah awan dari
material letusan kecil yang panas, dihembuskan angin dengan kecepatan
mencapai 90 km/jam. Awan panas jatuhan adalah awan dari material letusan
panas besar dan kecil yang dilontarkan ke atas oleh kekuatan letusan
yang besar. Material berukuran besar akan jatuh di sekitar puncak
sedangkan yang halus akan jatuh mencapai puluhan, ratusan bahkan ribuan
km dari puncak karena pengaruh hembusan angin. Awan panas bisa
mengakibatkan luka bakar pada bagian tubuh yang terbuka seperti kepala,
lengan, leher atau kaki dan juga menyebabkan sesak sampai tidak
bernafas.
Penyebab teradinya Gunung Meletus
•
Peningkatan kegempaan vulkanik
•
Peningkatan suhu kawah
•
Peningkatan gelombang magnet dan listrik, hingga terjadinya deformasi pada tubuh gunung.
•
Lempeng-lempeng
bumi saling berdesakan dan magma di perut bumi pun mendesak serta
mendorong permukaan bumi dan memicu aktivitas geologis, vulkanik, dan
tektonik.
•
Akibat tekanan yang amat tinggi, magma mendesak keluar (erupsi) dari permukaan bumi sebagai lava.
Proses terjadinya Gunung Meletus
Dalam beberapa letusan, gumpalan awan besar naik ke atas gunung, dan
sungai lava mengalir pada sisi-sisi gunung tersebut. Dalam letusan yang
lain, abu merah panas dan bara api menyembur keluar dari puncak gunung,
dan bongkahan batu-batu panas besar terlempar tinggi ke udara. Sebagian
kecil letusan memiliki kekuatan yang sangat besar, begitu besar sehingga
dapat memecah-belah gunung
Pada dasarnya, gunung berapi terbentuk dari magma, yaitu batuan cair
yang terdalam di dalam bumi. Magma terbentuk akibat panasnya suhu di
dalam interior bumi. Pada kedalaman tertentu, suhu panas ini sangat
tinggi sehingga mampu melelehkan batu-batuan di dalam bumi. Saat batuan
ini meleleh, dihasilkanlah gas yang kemudian bercampur dengan magma.
Sebagian besar magma terbentuk pada kedalaman 60 hingga 160 km di bawah
permukaan bumi. Sebagian lainnya terbentuk pada kedalaman 24 hingga 48
km
Magma yang mengandung gas, sedikit demi sedikit naik ke permukaan karena
massanya yang lebih ringan dibanding batu-batuan padat di
sekelilingnya. Saat magma naik, magma tersebut melelehkan batu-batuan di
dekatnya sehingga terbentuklah kabin yang besar pada kedalaman sekitar 3
km dari permukaan. Magma chamber inilah yang merupakan gudang
(reservoir) darimana letusan material-material vulkanik berasal
Magma yang mengandung gas dalam kabin magma berada dalam kondisi di
bawah tekanan batu-batuan berat yang mengelilinginya. Tekanan ini
menyebabkan magma meletus atau melelehkan conduit (saluran) pada bagian
batuan yang rapuh atau retak. Magma bergerak keluar melalui saluran ini
menuju ke permukaan. Saat magma mendekati permukaan, kandungan gas di
dalamnya terlepas. Gas dan magma ini bersama-sama meledak dan membentuk
lubang yang disebut lubang utama (central vent). Sebagian besar magma
dan material vulkanik lainnya kemudian menyembur keluar melalui lubang
ini. Setelah semburan berhenti, kawah (crater) yang menyerupai mangkuk
biasanya terbentuk pada bagian puncak gunung berapi. Sementara lubang
utama terdapat di dasar kawah tersebut
sumber : http://x-blog46.blogspot.com/2012/11/pengertianpenyebab-dan-proses-gunung.html
Gunung meletus adalah peristiwa alam dimana endapan magma yang berada
di dalam perut bumi didorong keluar oleh gas yang mempunyai tekanan
tinggi. Gunung meletus merupakan gejala alam vulkanik. Letusan yang
terjadi berasal dari gunung berapi yang masih aktif. Letusan gunung
berapi biasanya diikuti oleh berterbangannya abu yang mengakibatkan
udara menjadi kotor. Magma yang keluar dari gunung berapi dapat merusak
daerah yang dilewatinya dan terkadang mengeluarkan racun yang dapat
membahayakan kehidupan manusia.
Proses sebelum meletusnya gunung berapi biasanya bisa diketahui dari
awal oleh masyarakat yang berada disekitar gunung berapi tersebut. Jadi,
seandainya gunung berapi tersebut akan meletus, masyarakat siap untuk
mengungsi. Kesiapan masyarakat dikarenakan adanya pantauan aparat
pemerintah terhadap gunung berapi aktif. Alat untuk memantau keadaan
gunung berapi aktif disebut dengan seismograf dan seismometer.
Pengertian Seismograf
Seismograf adalah alat untuk mencatat gempa bumi, khususnya tentang kekuatan, lama, arah dan jarak gempa.
Pengertian Seismometer
Seismometer adalah alat untuk mengukur/merekam getaran gempa bumi gunung
berapi khususnya tentang kekuatan, lama, arah dan jarak gempa.
Gunung berapi yang akan meletus memiliki tanda sebagai berikut :
- Udara terasa semakin panas.
- Banyak binatang hutan berlarian dari lereng gunung menuju kampung-kampung.
- Sering terjadi gempa-gempa kecil. sumber : http://blog-penerang.blogspot.com/2013/04/pengertian-gunung-meletus-dan-gambarnya.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar